Wates
Dusun keramat
By;sathek
Bau
obong damen sangat menyengat dan terasa saat musim tanam padi.Yang penuh
keasrian dan keaslinya seperti teompo doloe.Sambil mendengarkan cerita di
warung kopi dengan penuh penasaran akan sebuah cerita sejarah kekeramatan.Tempatnya
teduh dan sumilir anginnya menambah
kefokusan .Dan akhirnya terinspirasi untuk menorehkan sedikit tapak tilas
cerita sejarah dusun wates.
Dusun
wates adalah dusun ditengah sawah yang jauh dari desa lainya seakan terliat
angker dan penuh misteri yang tersembunyi.Dusun ini memang sangatlah terisolir
karena sangat jauh dan penerangan listrik pun terlihat juga baru saja terpasang
seakan kalau malam dusun ini sangatlah mencekam sekali karena banyak nya pohon
besar yang tua yang seaakan ada penungunya.
Konon menurut cerita
sejarah wates dari penuturan salah satu orang sepuh adalah sebuah hutan yang
sangat lebat dan tak ada yang berani menghuninya,pertama kali nya babad dusun
wates itu adalah dari mandate seorang kyai besar penyebar agama islam kala itu.pada
saat itu pembabat dusun sowan untuk meminta restu nya simbah yai.Akhirnya di
dongani setelah itu baru berani untuk membabat dan menempatinya,Tokoh kyai
jaman itu adalah kyai Ali Murtadlo kedungwaru.Konon kyai murtadlho adalah
seorang musafir yang ilmunya sangat tinggi dan makrifat [ ngerti sak njroneng
winarah ] memang penyebarkan agama dan tokoh sakti kala itu yang menjadi
panutan yang sekarang makomnya di gendoman
[sebelah masjid] kedungwaru,katikan kedungallar kabupaten ngawi.
Dulunya pada saat
penjajahan belanda menjadi sebuah persembunyian bagi masarakat sekitarnya, dan
banyak yang dari luar daerah karena kalau menurut cerita, bersembunyi di wates
aman dan nggak terlihat oleh musuh musuh karena seperti hutan belantara yang
tak berpenghuni.Dari situlah dusun itu sangat dikenal kekeramatanya sampai
sekarang.Karena nyata bahwa setiap pegawai negeri tak ada yang berani masuk
dusun itu karena banyak kejadian setelah masuk dusun keramat itu langsung
bermasalah dan kebanyakan dicopot dari jabatanya. dari itulah banyak orang
masih mengeramatkan dusun wates itu.Bahkan seorang kepala desa saja takut untuk
mengunjunginya.sempat pula bupati pertama kabupaten ngawi “panuju”sempat
pingsan,masuk angin.langsung beranjak pulang dan tak meneruskan perjalanannya.
Dusun wates adalah salah
satu dusun yang masuk desa pelangkidul kecamatan kedungallar kabupaten ngawi,
yang di anggap sebagai “Ndase deso” dari lima dusun lainnya.Selain dikeramatkn
ternyata wates dikenal dengan banyaknya orang ngalim yang ahli kitab kuning. Mungkin
ini juga factor kuatnya hidup didusun
keramat karena banyaknya wong alim.salah satu peningalanya sebenarnya masih ada
sebuah mushola tuo yang itu dulunya untuk rapat dan musawarah para tokoh dan
sesepuh dan tempat ibadah. Namun sekarang “langar tuo” itu raip entah kemana
nggak ada bekasnya. Banyak ratusan orang bahkan dari luar daerah itu mencari
sebuah mushola”Langgar tuo” karena musola itu sangatlah keramat namun seakan
muspro di telan bumi.Hanya tersisa yang bisa dilihat sebuah sumur tua sumurnya mbah
kastari yang konon juga salah seorang pembabad
dusun wates.
Banyak kejadian aneh
dan nggak dimasuk akal, namun kejadian itu terjadi, ada sebuah batu besar pada
saat dhuhur dibatu besar tersebut ada kayak habis sholat karena sajadahnya
tertingal, namun saat dilihat lagi nggak ada. dan pada saat magrib seperti
terlihat orang yang sedang sholat diatas
batu itu ,namun saat didekati hilang menurut penuturan mbah kini yang juga
termasuk sesepuh.
Batu itu terletak di
barat dusun di dekat sungai yang sering di sebut “watu wali” oleh masyarakat
setempat sampai sekarang pun masih di buat tempat sholat apabila waktu
masyarakat di sawah dan saat mandi di sungai.terlebih lagi banyak kejadian
kejadian aneh lainnya namun masyarakat sudah terbiasa,karena masyarakat
mayoritas lulusan pondok pesantren jadi hal seperti itu tidak terlalu di
respon.di baratnya dusun wates juga ada sebuah tempat yang bernama ”ngipek” dan
gua, di gua inilah menurut salah satu warga yang pernah melihat ada sekumpulan
kurcaci [manusia kerdil].dan menurut
simbah simbah dulu tempatnya dayangnya “sing bau rekso” dusun ditempat inilah
masarakat banyak yang takut. karena pernah ada sempat kejadian seorang tua yang
bernama mbah tohari saat siang mau sholat dan buang hajat disungai itu kesiram
air kendi dari atas dan badanya mlonyoh melepuh sekujur tubuhnya.Itulah
kejadian kejadian yang terjadi Masarakat wates sangat mempercayai bahwa “sing
bau rekso” danyangnya berwujud anjing sebesar sapi hitam dan putih karena
banyak yang pernah melihatnya
Di sisi sebelah timur
di pingir dusun di tengah tengah sungai dawuhan ampel terdapat juga “watu telu”
yang konon menurut warga setempat mbah telik bahwa batu tersebut pada musim
kemarau tidak pernah kering.dulunya tempat itu di jadikan tempat paling
strategis untuk mencari ikan. Ketika mbah telik mencari ikan tanpa mengunakan
umpan pun namun sudah mendapat banyak ikan, Cuma teliknya di bawah batu.anehnya
telik sudah berisi banyak ikan yang besar seperti wader,dolok,lele,bahkan
belutpun banyak yang kena.
Itulah sekilas cerita
tentang dusun keramat wates yang tidak bisa di sepelekan.berhati hatilah jika
berkunjung ke dusun tersebut.