Hanya Hamba Allah SWT

Minggu, 20 Agustus 2017

IDUL ADHA Jum'at 1 september 2017 sejarah dan hal menarik idul adha



Habib SA
Hamba Allah SWT
                                                 IDUL ADHA
Jum’at 1 september 2017- 10 dzulhijah

Idul adha adalah momen hari raya Islam (10 Dzulhijjah) yang memberikan makna dan pengertian berupa nilai-nilai pengorbanan yang diangkat dari sejarah dan kisah nabi Ibrahim serta anaknya Ismail..
Perlu di ingat bahwa idul adha adalah hari raya akbar atau hari raya paling besar di bandingan idul fitri.
Berikut 3 tokoh sentral yang memiliki peran besar dalam proses penciptaan sejarah yang agung ini.[ tamutiaralogs.com]
Yang pertama adalah nabi Ibrahim. Beliau dikenal dengan sebutan al-khalil (Kekasih Allah) adalah salah satu rasul ulul azmi. Yaitu Rasul yang mendapatkan keistimewaan berupa mukjizat sebagai bukti akan kerasulannya.Ibrahim adalah sosok yang menjadi ikon utama dalam momentum sejarah umat Islam. Dimulai dari proses pencarian Tuhan yang Maha Esa (Monoteisme), Penyebaran keyakinan untuk menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan, prosesi pembangunan ka’bah, sampai dengan terciptanya ibadah haji dan hari raya idul adha.
Tokoh sentral kedua adalah nabi Ismail yang tidak lain merupakan anak dari Ibrahim yang diperolehnya dari Siti Hajar. Ismail dalam sejarah idul adha digambarkan sebagai seorang anak yang memiliki tingkat keyakinan dan keteguhan hati yang mantap dan luar biasa.Bagaimana tidak, diusianya yang masing tergolong anak-anak, namun beliau begitu setia dengan permintaan ayahnya dan perintah Tuhan untuk dijadikan Kurban (disembelih). Yang tidak lain bahwa perintah Tuhan tersebut hanyalah bentuk pengujian keimanan baik kepada Ibrahim sendiri maupun kepada Ismail.
Tokoh sentral yang ketiga adalah Hajar yang merupakan istri kedua Ibrahim yang awalnya merupakan seorang budak. Hajar adalah ibunda Ismail, dan ia adalah teladan bagi banyak wanita tentang bagaimana mentaati suami, mentaati perintah Tuhan, dan menyayangi anaknya. Hajar merupakan tokoh sejarah yang mengawali terbentuknya kota Mekkah.Anda pasti ingat sebagaimana disebutkan dalam sejarah suatu ketika Hajar harus berkeliling antara bukit Safa dan Marwah demi mendapatkan pertolongan dan air minum bagi anaknya Ismail yang sedang kehausan.Kemudian dengan mukjizat Allah, maka keluarlah air zam-zam yang seiring dengan perkembangan zaman, tempat itu kemudian menjadi tempat yang subur, banyak ditinggali pendudukan, hingga sampai dengan saat ini kita mengenal tempat itu dengan sebutan kota Mekkah.

Setiap tahun, perayaan Idul Adha  ramai digelar di berbagai belahan dunia. Ada keceriaan yang terpancar pada momen ini, terlebih dengan hadirnya sejumlah menu kuliner berbahan daging yang tak pernah absen. Namun, dibalik kemeriahan hari raya Idul Adha tersebut, tahukah kamu bahwa momen ini menyuguhkan sejumlah hal menarik untuk dipetik?[marchiana .http://rumahamal.org]
Menguji Tingkat Ketaqwaan Dan Keimanan
Pergolakan batin pastinya dialami oleh Nabi Ibrahim dan ketakutan akan kematian juga merundung Nabi Ismail.Meski begitu, keduanya tetap yakin bahwa Allah akan memiliki keputusan terbaik. Dan, terbukti ketaqwaan mereka di tengah ketakutan tersebut membuat Allah menyelamatkan Nabi Ismail dari sayatan pisau tajam.
Memotivasi untuk Bekerja Keras
Ada pahala yang begitu besar bagi mereka yang mampu berkurban. Inilah yang menjadi penyemangat seseorang agar bekerja keras. Dalam banyak literatur hadis, disebutkan bahwa ibadah kurban merupakan salah satu amalan yang dicintai Allah dan Nabi Muhammad pun menyatakan ada banyak kebaikan hingga pada satu helai rambut hewan kurban.
Mengasah Jiwa Kepekaan Sosial
Dengan syariat kurban, Anda juga diajarkan untuk berbagi dengan sesama. Uniknya, indahnya semangat berbagi tak hanya dirasakan pada kalangan kaum papa, tapi juga kalangan kaya raya. Di sinilah rasa kepekaan sosial itu akan perlahan muncul karena satu sama lain saling peduli dalam ikatan cinta saling memberi dan berbagi.
Menanamkan Rasa Sayang Pada Hewan
Penyembelihan dalam agama Islam diatur dengan sangat ketat. Hewan yang akan disembelih harus dirawat dengan baik dan pisau yang digunakan untuk menyembelih harus memiliki ketajaman maksimal. Semua ini bertujuan agar hewan segera mati dan terbebas dari rasa sakit yang menyiksa.
Bahkan dalam sejumlah literatur hadis, Nabi Muhammad melarang umatnya menyembelih hewan di hadapan binatang lain. Sebab, hal ini akan mendatangkan depresi bagi hewan lain yang melihat. Selain itu, Nabi juga melarang memperlakukan hewan sembelihan secara kasar dalam bentuk apapun.
Membangun Ikatan Persaudaraan
Usai penyembelihan, juga akan dilatih untuk saling berkoordinasi dengan umat muslim lainnya untuk membagi jatah hewan kurban. Tak heran bila Anda juga harus pergi ke sejumlah lokasi terpencil demi tersalurnya daging hewan kurban secara merata. Semua ini pada akhirnya menguatkan ikatan persaudaraan melalui jalinan kerja sama yang hebat.
Ada banyak hikmah dan pelajaran berharga yang bisa petik dari semangat berkurban di Hari Raya Idul Adha, bukan? Apakah Anda mulai tertarik untuk ikut berkurban ?